Sunday, January 4, 2009

Rungkaian Sepi.....




Malam melabuh tirai lagi....
Amat payah mata ini tuk pejam
Selagi minda berputaran tanpa henti
menembusi memori usang...

Terasa hembusan udara segar menyentuh pipi
Aku masih di kamar membuka bicara sepi
Bicara tiada suara dan tinta tanpa dakwat biru
yang perlu kucoretkan didalam kehidupan ku ini

Dimanakah harus ku sergah agar minda berhenti berputaran
dimana perlu ku lepas segala bias-bias embun jantan
yang mulai bertaburan di helaian usang daun-daun kering
Aku perlu bangkit menerpa kesunyian malam
Membina satu harapan untuk esok hari
Biar apapon segala memori usang telah tercipta
Aku tetap menerjah jauh agar hilang di bundar mata
Lelap seketika melenakan rasa nestapa di bayangi
kemalapan dan kekelaman tanpa cahaya harapan

Apa masih ada waktu untuk ku pinta restu
Meminta tinta merah menjadi biru
Meminta embun jantan dinihari bertukar
menjadi titisan hujan menitis di bumi segar
meminta bayu berhembus membawa harapan yang punah
agar membara semula di ulik rasa syahdu penoh rindu...

Wajah-wajah Bening



Sendiri aku kembali sepi..
Membuka bicara tinta buat tatapan
Ketika aku melabuhkan minda seketika

Wajah-wajah suram mulai terbayang di mata
Oh....Tuhan wajah-wajah siapa itu
Tidak kukenali mereka.. siapakah mereka
Tertanya-tanya diri ini di minda
Ibuku,Bondaku,Ummiku, Mamaku atau wajahku...
Entah siapa gerangan mereka yang cuba
Melambai-lambai tuk menyapa tanganku
Meminta dipelok, meminta dibelai, meminta dikasih

Ya Allah kenapa kalian mencari ku
Apa yang ada padaku dan mampu ku lakukan
Menyambut mereka atau bangkit berlalu
Melewati masa yang terus meninggalkanku detik demi detik...
Aku mulai sedar mereka adalah aku
Diri ku yang selama ini tidak kukenali
Tidak pernah ku hirau walau sedetik waktu berlalu...
Tidak pernah ku sayang, tidak pernah kubelai dan manja
Sampai kini diriku masih kaku tidak bermaya
Untuk menyambut tangan-tangan wajah-wajah duka

Aku tahu mereka masih sabar menanti kepulanganku
Kepulangan wajah ceria dan manja
Kepulangan satu harapan yang tidak rapuh tetapi kuat dan gah
Kembalilah wahai wajah-wajah suram
Agar dapat kusaluti merah delima di bibir manismu
Agar dapat kusapu lembut sutera putih di pipimu biar
Ceria warna dapat kulihat..... oh Tuhan
Masih kau relakan titisan-titisan jernih
Melewati mata bundarku menitis tanpa henti ?

Biarkan lah ia bercucuran jangan tinggal sedikitpon
Agar kau dapat menghindarkan segala mungkin
Rasa keji, rasa hina, rasa kesal, rasa berkecamuk
Didalam jiwa...... Aku yakin dan amat pasti
Segala-gala Anugerah datang darNYa tuk membawa
Segala duka nestapa berkubur di minda tanpa nisan

Aku mulai tenang setenang air di kali,
Sejernih-jernih dan sesejuk Al Khautsa di syurga
Untuk aku dambakan di kala bertemuMu ya Rahman ...
Untuk menebus segala kekhilafan dan dosa-dosa lalu
Mendambakan syafaatmu Ya.. Muhammad saw
Tempatkanlah aku disisi insan-insan yang beriman...
Ampunilah aku Ya Rahim.... sesungguhnya Engkau yang maha Penentu
Di Bumi Mu ini.......